Saturday, May 9, 2009

Selamat Hari Ibu...

Selamat Hari Ibu...

Taqdir dinukil indah... Setiap detik berlalu bakal jadi memori silam, mengingatkan manusia kalau jiwa hamba harus selalu mengaku lemah di depan Tuhannya. Bukan mudah mendidik jiwa berjiwa hamba, menyerah aturan semata2 kepada Allah, melepaskan hati dari berkehendak sesuatu yang bukan kehendak Allah... Namun penyerahan secara mutlak inilah yang saya maksudkan sebagai kebahagiaan abadi, tema utama blog ini terbina...

Hari Ibu datang lagi...
Buat wanita yang paling saya cintai, tiada pernah ada kekayaan di seluruh dunia ini setanding dengan pengorbananmu. Malang sekali, tidak banyak sifat2 mulia yang saya warisi. Saya belajar... Saya sedang belajar menjadi setabah dirimu...

Jauh sudah dirimu merantau. Dari desa Golden Triangle menyatu 3 buah negara di utara Thailand, menjadi seorang muslim mengubah segalanya. Benarlah kalau kemuliaan itu hanya datang dalam Islam. Islam yang benar2 Islam. Islam yang sedar hakikat kehambaan. Islam yang sedar ma'na penyerahan hakiki...

Terlalu banyak ingin dinukil, sebuah novel barangkali tidak cukup melakar kisah dirimu... Namun dari jauh, ada doa yang tidak pernah putus....

Terima kasih mama...

Terima kasih sudi setia melawan dugaan maha hebat dan kekal bersabar demi seorang anak yang selalu lupa diri...

Terima kasih tetap sedia mendidik tanpa pernah mengajar erti dendam dan kebencian mesti hidup kita selalu diuji mehnah pelbagai...

Terima kasih selalu mengingatkan erti hidup bererti yang bahagia selalu datang dari hati, bukan dari harta dunia sebagai sandaran...

Terima kasih kerana tidak pernah meninggalkan meski selalu lakaran hitam mencalit kanvas kehidupan...

Terima kasih atas ketetapan hati mendidik anak yang punya sifat ingin tahu yang tinggi, hingga sesekali melanggar etika manusia beradat...

Terima kasih mama...

Terima kasih kerana selalu mendoakan dalam sujud akhirmu di setiap tahajud malammu...

Cinta itu datangnya dari Tuhan. Selalu kuucapkan, cukuplah bahagiamu di akhirat nanti menjadi kebahagiaanku... Berdua mendidik kita kekal kuat dalam badai benci. Namun selalu sayangmu memadam derita...

Buat sahabat yang mengaku mencinta ibubapa, bukan harta nilaian cinta. Saat hati merindu, ibu bukanlah hak milik seorang anak. Anugerah ini adalah harta dunia sebagai bekalan manusia menuju keabadian. Anak yang melanggar etika kehambaan adalah seburuk2 manusia. Jadilah insan yang bisa menjadi harta bonda di alam abadi...

Hati...
Ajar hati kenal diri... Kalau hati itu harus mengaku hamba. Mengharap sesuatu diluar lingkup kehambaan menentukan, bisa membunuh sifat kehambaan, menjauh manusia dari makna sebenar penyerahan hakiki... Sabar...

My goal for you is for you to forget all goals
As long as you persist on the path of guidance,

For you to leave aside existence and not long for it
And grasp hold only for the cord of firm reliance.

How long will you neglect me while I always
Watch over you with love and diligence?

Will you make yourself my partner in ownership
and compete with me against wisdom's radiance?

Ungkapan di atas saya petik dari Kitab al-Tanwir fi Isqat al-Tadbir (The Book of Illumination) oleh Ibn 'Ataillah yang menjadi peneman saya saban malam... Memang bukan taraf saya menghadam, moga dengan izin Allah beroleh ketenangan hati meneliti bait2 kata yang selalu memujuk jiwa kalau dunia bukan destinasi akhir...

Sabar...
Sabar dalam mencinta... Saat cinta manusia melebih cinta kepada Allah, malulah mengaku sebagai hamba...

Menulis bukanlah sesuatu yang sukar. Tetapi menulis sesuatu yang akhirnya menuju kecintaan kepada Allah bukanlah semudah menukil ayat indah semata. Bahawa Islam itu sempurna, mengislamkan setiap dimensi kehidupan, agar bahagia abadi adalah tetap bersama Tuhan...

Selamat Hari Ibu!!!

~dr ARA~



3 comments:

Al-Rashid Zulkefli said...

Salam Ziarah.

Satu penulisan yang mendalam maknanya! SelamaT Hari Ibu juga kepada ibu anda!

Tuhan,

Maafkan aku andai aku tak pernah membahagiakan insan ini

Tuhan,

Ampunkan aku andai satu saat mereka tiada lagi di sisi kami

Aku,

Bahagiakan mereka kerana kasihnya

Aku,

Damailah mereka jika kembali pulang ke sana!!!!

SRISUFI said...

selamat hari ibu buat bonda mu wahai adik...k.sri tumpang ucap sama....maafkan kesepian kali ini...kita bincangkannya kemudian...sila fokus study....PASTIKAN KAMU JADI SEORANG DOKTOR.



~Tulang2 tu hidup tak malam2...hahaha

Hazabe al-Kelantani said...

salam ziarah..
Kian jauh perjalanan, semakin dalam pengertian tentang sejarah dan pengalaman seperti tercatat dalam karya tinta seorang anakanda yang kasih pada ibunda...benarlah kata, "ibu, dikaulah permata hatiku,"
Dia juga merindui anaknya yang jauh di perantauan..=)
kuatkan hati yer..